Apa resolusi tahun 2021-mu? Apa kamu  menetapkan resolusi tahun baru yang sama setiap tahun? Berkomitmen kembali pada tujuan yang sama, berjanji pada diri sendiri bahwa kamu pasti akhirnya akan mencapai tujuan itu?

Kalau iya, nggak apa-apa, sebab kamu nggak sendiri. Banyak orang terjebak dalam siklus yang sama ketika membuat resolusi tahun baru. Kita menetapkan tujuan sebelum Januari tiba, lantas melupakannya di bulan Maret dan sadar sudah gagal mencapainya saat memasuki bulan Desember. Oleh karena itu, kita kembali menetapkan tujuan yang sama dengan tekad baru untuk memenuhi tujuan tersebut – yang biasanya juga cuma bertahan sementara.

Eh, tapi sebenarnya siklus semacam ini bisa diputus lho dengan goal setting yang benar.

Tapi sebelumnya, mungkin kita harus menyeleraskan definisi tentang goal setting ya.

Goal Setting Itu Apa?

Ada orang-orang yang kesulitan mempertahankan tujuan, karena mereka tidak melihat bedanya tujuan dan upaya memperbaiki diri atau mengubah kebiasaan. Misalnya, memutuskan untuk mulai jogging setiap pagi bukanlah sebuah goal setting. Mengapa?

Goal setting adalah proses yang bertujuan dan eksplisit. Diawali dengan mengidentifikasi tujuan, keterampilan, atau proyek baru, dan kemudian membuat rencana untuk mencapainya, dan kita berusaha sebaik mungkin menyelesaikannya.

Dengan kata lain, jogging bukanlah sebuah tujuan, melainkan upaya untuk mencapai sebuah tujuan – yaitu ikut lomba lari  maraton 10K, misalnya. Mengikuti lomba tersebut sudah pasti membutuhkan perencanaan, motivasi, dan disiplin yang jauh lebih cermat.

Kenapa Goal Setting Itu Penting?

Ketika membuat goal setting, kita sebenarnya sedang mengendalikan arah hidup atau karier kita. Tujuan akan membuat kita fokus agar setiap keputusan yang kita buat dan tindakan yang kita ambil bisa membawa kita lebih dekat dengan tujuan tersebut.

Goal setting membuatmu terus bergerak, meningkatkan kebahagiaan, dan secara signifikan menguntungkan kariermu. Ketika kamu menetapkan tujuan, kamu menciptakan visi tentang seperti apa kehidupan atau karier kamu nantinya. Setelah itu, kamu bisa mulai mendorong diri sendiri untuk mendapatkan hasil terbaik.

Teorinya Bagaimana Sih?

Edwin Locke, seorang psikolog, bilang bahwa seseorang umumnya akan bekerja lebih baik dan lebih termotivasi menyelesaikan tujuan jika tujuan itu sulit.

Dengan kata lain, semakin mudah tujuanmu, semakin sedikit kamu akan berupaya mencapainya. Sebaliknya, kalau goal setting-mu sulit (sulit lho ya, bukan tidak mungkin), kamu akan cenderung berupaya sekuat tenaga.

Nah, pertinyiinnyi; 😀

Kalau sebuah tujuan itu sangat penting, kenapa kebanyakan dari kita kita gagal mencapainya?

Jawabannya simple; Karena kita tidak merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya.

7 Langkah Goal Setting

Proses goal setting mengharuskan kita untuk memikirkan sebuah perjalanan, bukan sekadar tujuan akhir.

Bayangkan Hasil yang Kamu Inginkan

Sebelum menetapkan tujuan, amati lebih dekat apa yang ingin kamu capai dan tanyakan pada diri sendiri:

  • Apa iya tujuan ini benar-benar yang saya inginkan?
  • Apa penting banget sampai harus bela-belain mencurahkan waktu dan tenaga selama berjam-jam demi mencapainya?

Kalau kamu nggak bersedia meluangkan waktu, mungkin tidak ada gunanya mengejar.

Ciptakan SMART Goal

Setelah yakin apa yang sebenarnya kamu inginkan, pastikan goal-mu memenuhi kriteria SMART:

Spesific (spesifik)
Measurable (terukur)
Attainable (bisa dicapai)
Realistic (realistis)
Time-bound (memiliki batasi waktu)

Bagian terpenting dari SMART goal setting adalah membuat tujuan yang spesifik sehingga kamu bisa dengan jelas melacak kemajuan dan mengetahui apakah kamu memenuhi tujuan tersebut. Semakin spesifik sebuah tujuan, semakin tinggi peluang kamu menyelesaikannya.

Misalnya, banyak orang menetapkan tujuan untuk menurunkan berat badan, tetapi seringnya tidak secara spesifik menentukan berapa kilogram berat yang ingin diturunkan dan kapan mereka ingin mencapai tujuan ini. Tujuan spesifiknya misalnya, “Saya ingin menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram pada tanggal empat Juli.”

Tuliskan

Tuliskan tujuanmu dalam selembar kertas (sedapat mungkin menggunakan kertas, bukan di layar komputer, dan ditulis dengan tangan). Ketika kamu menuliskan tujuan, maka tujuan itu menjadi nyata, bukan sekadar gagasan samar yang hanya ada dalam pikiran.

Setelah menuliskannya, letakkan tulisan tersebut di tempat yang terlihat –– diselipkan di pinggir cermin, di dekat layar komputer, atau di samping meja kerja. Taktik ini bisa mengingatkan kita  untuk terus mengerjakan tujuan itu setiap hari.

Oya, saat kamu menuliskan tujuan, gunakan nada kalimat positif sehingga kamu tetap bersemangat untuk menyelesaikannya.

Buat Action Plan

Banyak orang membuat tujuan tanpa pernah membuat rencana tindakan atau action plan untuk menentukan bagaimana tepatnya mereka akan memenuhi tujuan itu. Action plan sebaiknya bisa mencakup keseluruhan tujuan yang ingin kita penuhi dan semua langkah yang perlu kita ambil untuk mencapainya.

Jadilah kreatif dengan action plan-mu. Tuliskan tujuan itu  menggunakan krayon, spidol, atau pensil warna, misalnya. Menurut situs majalah Forbes, membuat action plan dengan cara ini bisa mengaktifkan bagian tertentu dari otak  dan memperkuat tujuan tersebut dalam pikiran kita.

Buat Timeline

Sebagai bagian dari action plan, gunakan timeline untuk membantu memvisualisasikan peran, tugas, pencapaian, dan tenggat untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah menetapkan tenggat, cobalah untuk mematuhinya sedekat mungkin. Timeline menciptakan rasa urgensi, yang pada gilirannya memotivasi kita untuk patuh pada jadwal dan kemudian menyelesaikan tujuan.

Take an Action

Sekarang setelah semuanya selesai direncanakan, saatnya buat kamu mengambil tindakan. Jangan buat semua upayamu membuat goal setting sia-sia, tapi jadikan setiap langkah yang kamu  ambil agar selalu bisa  mengarah ke langkah berikutnya, sampai kamu berhasil menyelesaikan tujuanmu.

Evaluasi Ulang dan Nilai Kemajuan

Kamu perlu menjaga motivasimu agar tetap kuat untuk menyelesaikan tujuanmu. Pertimbangkan untuk menjadwalkan evaluasi mingguan, yang mencakup mengukur kemajuan dan memeriksa ulang jadwal. Begitu kamu bisa melihat seberapa dekat garis finish, kamu  akan merasa lebih termotivasi untuk maju hingga akhir. Jika kamu sedikit terlambat dari jadwal, buat penyesuaian dan lanjutkan.

Proses goal setting bisa membuat kamu sukses lebih cepat dan lebih efisien. Goal setting yang jelas dapat mendorong ambisi dan membantu kamu mencapai hasil yang nyata. Proses penetapan tujuan akan membantumu menentukan cara menetapkan tujuan yang spesifik, tepat waktu, dan realistis.

Nah, untuk tahun 2021, coba deh untuk berhenti membuat resolusi, sebab nggak berguna. Sebaliknya, mulai buat goal setting terencana dan berkomitmenlah untuk melaksanakannya.

Selamat membuat goal setting 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.