Relationships of all kinds are like sand held in your hand.
Held loosely, with an open hand, the sand remains where it is.
The minute you close your hand and squeeze tightly to hold on, the sand trickles through your fingers.
~ Kaleel Jamison, penulis.
Sebuah hubungan, dalam bentuk apapun, mirip seperti pasir dalam genggaman. Ketika kita melonggarkan genggaman, dengan membuka telapak tangan, pasir tersebut tetap berada di tempatnya. Namun, di menit pertama kita menutup erat genggaman tersebut, pasir akan segera mencari jalan keluar melalui celah antara jari-jari. Begitu kira-kira terjemahan bebasnya.
Jamison yakin pemikirannya sangat pas berlaku bagi sebuah hubungan. Genggam dengan santai, dengan penuh rasa hormat sambil memberikan kebebasan bagi pasangan, maka hubungan cintamu nggak akan pernah berantakan.
Saya hanya setuju sekitar tujuh puluh dua persen. Sebab buat saya jatuh cinta berarti kerja keras.
Kamu dan pasanganmu harus kerja keras untuk membuat sebuah hubungan berhasil. Nggak peduli seberapa dalam cinta dan chemistry yang kamu rasakan pada seseorang, kamu tetap harus menyediakan waktu dan upaya agar hubungan tersebut berhasil.
Dalam konteks ini, abaikan mitos dan dongeng mengenai cinta sejati. Pangeran yang jatuh cinta dengan seorang putri, atau sebaliknya, lantas hidup bahagia selamanya. Jika kamu termasuk orang yang percaya bahwa hubungan cinta yang langgeng berkembang sesederhana ketika dua orang sangat jatuh cinta, ujung-ujungnya kamu bakal kecewa.
Buat saya, happily ever after itu bener-bener cuma kata pengantar dari awal sebuah kisah baru. Kisah yang nggak pernah diceritakan Cinderella dan Putri Salju tentang bagaimana rumitnya mereka harus menjaga hati sang pangeran agar tak pernah berpaling atau mencari puteri lain untuk dijadikan selir. Hubungan langgeng perlu dijaga dan dipertahankan, dan cinta sejati tidak berarti kamu jauh dari masalah atau tak pernah disakiti pasangan.
Hubungan cinta yang kuat dan sehat bukanlah kerja semalam. Kamu perlu mengendalikan sikap, kebiasaan, ucapan dan energi untuk membangunnya. Dan kamu juga enggak perlu mengubah atau memaksa pasangan agar menjadi orang yang bukan dirinya. Membangun hubungan berarti mengubah sikap dan perilakumu sendiri.
Selain itu, kamu juga perlu mengekspresikan diri secara jujur. Ketika kamu kecewa, marah atau frustrasi pada pasanganmu, ungkapkan dengan baik, jujur dan penuh cinta. Saya seringkali melihat seseorang yang langsung melampiaskan kekecewaan dan rasa marahnya dengan tindakan kasar. Entah berteriak memarahi, mengejek, menyindir, hingga memukul atau mengisolasi pasangannya dari lingkaran pertemanan dan keluarga. Buat saya ini perilaku abusive dan nggak sehat, dan kamu harus keluar secepatnya dari situasi tak menguntungkan ini.
Jika kamu ingin mempertahankan sebuah hubungan, nggak ada cara lain selain menciptakan pola komunikasi yang tepat. Dan sebuah komunikasi bisa tercipta apabila ada rasa saling menghormati di dalamnya. Pasanganmu nggak mungkin bisa membuatmu merasakan apapun jika kamu tak puas dengan hidupmu atau tak nyaman dengan hubunganmu.
Cinta bukan sekedar kendaraan pembawa kebahagiaan yang melengkapi hidup. Cinta adalah mahkluk dinamis, hidup dan kerap berubah. Cinta bertumbuh dan butuh perhatian.
#28harimenulistentangcinta