#28harimenulistentangcinta
Kamu percaya bahwa setiap orang punya soul mate?
Sebetulnya saya sendiri rada skeptis dengan konsep semacam ini, cuma banyak kawan yang merasa telah menemukan soul mate-nya terlepas apakah mereka bisa memilikinya atau sekedar mempunyai hubungan mutual platonis.
Konsep soul mate sendiri berawal dari mitos Yunani. Konon moyang manusia dulunya mempunyai dua kepala dan empat pasang tangan dan kaki (bayangkan betapa ribetnya itu).
Suatu hari ia cari gara-gara sama para dewa. Karena jengkel, para dewa lalu memberi hukuman dengan memisahkan mereka tepat di tengah. Jadilah manusia yang sekarang dengan satu kepala dan dua pasang tangan dan kaki. Akibat dari hukuman itu, manusia jadi menyalahkan diri sendiri dan menghabiskan hidup mencari pasangan jiwa yang hilang itu. Nah, itulah soul mate kita.
Pada konsep reinkarnasi dan karma, dikenal kata Samsara. Dalam bahasa Sansekerta ‘Sam’ berarti kebersamaan, dan ‘Sarati’ berarti mengalir. Sehingga Samsara bisa diartikan sebagai sebuah lingkaran kehidupan yang tak pernah terputus. Soul mate masuk dalam kategori Samsara ini.
Banyak yang meyakini bahwa soul mate pernah bersama di kehidupan sebelumnya. Kemudian, di kehidupan berikutnya, mereka meneruskan kebersamaan tersebut. Astrologi, numerologi, pembacaan telapak tangan, dan tipe kepribadian cukup sering dipakai untuk mencari si pasangan jiwa itu.
Soul mate seringkali bisa kita ‘rasakan’ hadir dalam kehidupan, dan ia tidak melulu pasangan yang kita nikahi. Ia barangkali seseorang kawan akrab yang klik diajak ngobrol, seseorang yang pernah membantu mencapai tujuan hidup atau cuma pernah menolong kita keluar dari krisis.
Benar bahwa ada jenis soul mate khusus, istilah kerennya twin flame soul mate. Mereka memiliki ikatan batin luar biasa kuat, sehingga kalau dipisahkan mereka akan begitu menderita. Mereka saling melengkapi. Sayangnya cuma segelintir orang saja yang beruntung bisa menemukan soulmate macam begini. Jelas, saya bukan salah satunya 😀
Dan karena otak kanan saya kadang kurang beres, saya lebih suka melihat konsep soul mate secara hitung-hitungan (meski matematika saya juga nggak beres).
Buat saya, soul mate adalah seseorang yang bisa mengasihi melebihi pasangan yang sedang bersama kita.
Hanya saja barangkali konsep ini terlalu relatif. Sebab saat jatuh cinta, kita akan selalu merasa pasangan kita adalah soul mate, dan baru setelah menikahinya beberapa waktu timbul kesadaran baru bahwa ia bukan yang kita cari. Celakanya, jika pada saat yang sama kita percaya bahwa soul mate kita masih ada di luar sana lalu berusaha mencarinya, maka awal mula perselingkuhan bisa terjadi.
Entah deh. Bagaimanapun juga saya masih setuju perselingkuhan lebih adil dibandingkan poligami. Sebab poligami direstui kaum partiarkis dan hanya bisa dilakukan oleh lelaki. Sementara perselingkuhan adalah ilegal dan bisa dilakukan oleh keduanya, suami dan istri. Sampai di sini saya akan dirajam berjamaah oleh para pembela iman 😀
Jadi, bagaimana konsep kamu tentang soul mate?
Mendengar kata ‘Soulmate’ saya jadi teringat lagu Kahitna yang berjudul ‘Soulmate’ juga. Kak Astrid tahukah lagunya? Mari sembari mengingat kenangan akan ‘Soulmate’, kita sama-sama mengkhayati lagu itu, “meskipun telah kau semaikan cinta dibalik senyuman indah, kau jadikan seakan nyata, seolah kau belahan jiwa, meskipun tak mungkin lagi tuk jadi pasanganku, namun kuyakini cinta kau kekasih hati,”
Waaaah, Kahitna itu favorit saya selain SO7. Setuju kalau lagu “Soulmate” itu nyesss banget di hati 🙂