Kalau serius ingin jadi penulis, coba deh melatih diri buat menulis sepagi mungkin. Kenapa pagi? Sebab di waktu itu otak dan tubuh kita lebih produktif dibanding waktu lainnya. Dengan meluangkan waktu 10-15 menit buat menulis di pagi hari, kamu nggak perlu lagi bilang, “Kapan ya saya bisa punya waktu menulis?”. Setelah kamu menjalankan ritual menulis, kasih deh dirimu sendiri sebuah reward, sebab siapapun tahu, bangun pagi itu nggak selalu menyenangkan.
Sebelum Tidur Malam …
Siapkan buku catatan dan pena di samping tempat tidur. Kalau kamu nggak suka menulis di tempat tidur, siapkan di meja belajar, meja kerja atau meja makan, malam sebelumnya. Kenapa harus buku catatan dan pena? Buat saya, menggunakan laptop dan smartphone bukan ide bagus, sebab nanti kamu bakal tergoda mengecek email, media sosial atau lain-lainnya.
Reward: Hadiahi diri sendiri dengan membaca buku bagus sebelum mematikan lampu kamar. Ini nggak cuma bikin kamu rileks, tapi juga menginspirasi.
Halo, Pejuang Bangun Pagi
Set alarm satu jam lebih awal dari biasanya. Kalau ini terlalu drastis, coba setengah jam sebelumnya. Gunakan waktu tersebut untuk nggak melakukan apapun kecuali menulis. Tulis secara free hand, ini akan membuatmu malas mengedit atau bolak-balik merevisi, bahaya kalau pakai word processor.
Reward: Hadiahi diri sendiri secangkir cappuccino atau segelas teh kesukaan
Selingkuh Jelang Siang
Kalau ada waktu 10-15 menit sebelum jam makan siang, ambil buat mengedit tulisanmu pagi tadi. Edit ringan saja, seperti memperbaiki saltik, atau bisa juga catat ide-ide di bagian pinggir halaman, mem-parafrasa kalimat-kalimat, atau menambahkan satu atau dua paragraf.
Reward: Hadiahi diri sendiri satu cone es krim atau dengerkan lagu-lagu favorit dari ponsel selama meng-edit
Pasukan Akhir Pekan
Di hari Sabtu atau Minggu, bangun di jam yang sama dengan hari biasa. Konsistensi itu penting sebagai penulis. Ambil buku catatan yang sudah kamu tulis tangan, ketik ulang di komputer atau laptop, berikut dengan bagian-bagian yang sudah kamu edit atau revisi sepanjang minggu. Ingat, jangan tergoda buat menulis ulang apapun. Kamu harus bisa menjaga agar momentum.
Reward: Hadiahi diri sendiri nonton bioskop atau drakor favorit, atau manjakan diri dengan tidur siang panjang.
Memiliki ritual yang lekat dan konsisten akan membantumu menjadi penulis yang lebih produktif. Di akhir bulan, cetak semua tulisan fiksi atau non fiksimu, dan lakukan editing tahap kedua.