Seperti apa sih sistem menulis yang ideal itu?

Banyak orang mengkhayalkan diri menulis sesuatu (entah itu puisi, cerpen, novel, buku, artikel blog, dan lainnya) tanpa benar-benar duduk di kursi dan benar-benar menulis.

Di sisi lain, ada orang-orang yang melakukan kebalikannya, menulis apa saja dan segala sesuatu yang muncul dalam pikiran (stream-of-consciousness style) dan kemudian patah semangat lantas penasaran, “Kok nggak ada yang baca tulisanku, ya?” (Bisa jadi karena tulisannya memang belum cukup baik untuk menarik perhatian pembaca)

Nah, supaya kita enggak menjadi salah satu (atau bahkan keduanya) contoh kasus di atas, kita butuh banget yang disebut Sistem Penulisan.

Tentu saja, sistem penulisan setiap orang berbeda-beda. Sistem yang berhasil untuk Dee Lestari mungkin tidak berhasil untuk Bernard Batubara. Sistem yang bekerja untuk saya mungkin tidak cocok buat kamu. Itu kenapa kita perlu mengembangkan sistem kita sendiri, biasanya melalui trial and error.

cara menjadi penulis hebat
Penulis perlu mengembangkan sistem menulisnya sendiri

 

Sistem Menulis Saya

Saya selalu menikmati menulis, tetapi dulu, saya menulis buat bersenang-senang. Saya menulis ketika saya kepingin menulis, makanya nggak heran kalau nggak pernah ada kemajuan nyata sebagai penulis.

Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang saya mulai menggunakan sistem. Saya menulis non fiksi, novel, artikel, dan lebih dari 200 postingan dalam waktu kurang dari setahun. Tulisan saya menarik perhatian pembaca, juga penerbit. Beberapa buku non fiksi karya saya nangkring di rak best seller toko-toko buku mayor, dan beberapa lainnya masuk cetakan kesekian.

Dan hal itu terus berlanjut – karena saya terus mengasah sistem menulis saya. Untuk sekarang, beginilah sistem saya:

  • mengumpulkan materi,
  • menulis, dan
  • mengasah keterampilan menulis

 

Mengumpulkan Materi

Saya membaca, rata-rata, tiga buku seminggu. Tentang berbagai topik. Saya juga membaca komentar dan artikel online. Biasanya saya membaca sekitar satu hingga satu setengah jam, entah itu di awal atau di akhir hari.

Sambil membaca, saya menyoroti ide-ide menarik, mencatat gagasan dan pemikiran dalam bullet journal, mengirim email ke diri sendiri atau menggunakan aplikasi (Samsung Notes) setiap kali muncul ide-ide potensial yang menarik.

Cara Menemukan Materi:

  • Saya menyimpan daftar buku yang ingin saya baca di akun Goodreads. Setiap kali masuk akun itu, saya mendaftar 10–20 buku sekaligus, atau setidaknya membaca rekomendasi dan mencari tahu buku mana yang menarik minat saya. Setiap kali ada rekomendasi buku yang menarik, saya scan cepat untuk melihat apakah memang layak baca, dan kemudian memasukkannya ke daftar.
  • Saya mem-follow akun media sosial banyak penulis dan penerbit yang saya minati. Dari para penulis terkenal saya mencari apakah mereka menulis sesuatu yang baru, sementara dari penerbit, saya coba melihat trend tema buku/tulisan apa yang sedang diminati pasar.
  • Blog adalah tempat yang fantastis untuk menemukan penulis (terutama dengan niche yang sesuai dengan saya). Nggak hanya membaca artikel-artikel terbaru yang diterbitkan pada platform itu, tapi kalau ada penulis yang saya suka, saya akan baca  semua artikel mereka.
  • Jika terlalu sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau kegiatan lain, saya coba mendengarkan audiobook, atau konten-konten audio lainnya.

Cara Mengumpulkan Materi :

  • Ketika sedang membaca sebuah buku, saya meng-highlight kutipan yang  saya suka, dan mencatat ide yang muncul saat membacanya.
  • Menggunakan aplikasi Notes di ponsel untuk menuliskan gagasan yang muncul tiba-tiba. Kalau pas aplikasinya error, saya kirim email ke diri sendiri lantas mengarsipkannya.
  • Menggunakan aplikasi Evernote buat menyimpan URL artikel dan halaman web yang menarik.
  • Saya juga memiliki akun Twitter (terpisah dengan akun pribadi) buat quotes yang menginspirasi. Akun itu nggak punya banyak teman atau pengikut, dan memang nggak saya gunakan buat berinteraksi, sekadar pengingat dengan akses termudah saja. .

 

Menulis

Saya menulis pada waktu yang sama setiap hari. Meskipun fokus saya menulis buku non fiksi dan novel, saya punya beberapa proyek sampingan lain buat menghindari kejenuhan/kebosanan. Setiap kali duduk untuk menulis, saya:

  • Menyalakan musik (I love Maroon5, Coldplay, Tulus, dan The Overtunes)
  • Menulis dan menyelesaikan target menulis hari itu dengan memanfaatkan semua materi yang telah saya kumpulkan sebelumnya.
  • Melatih beberapa aspek penulisan, dan setelah baru menanggapi pesan-pesan singkat, komentar di media sosial, email, dll.
  • Ketika sedang mengerjakan satu tulisan dan tiba-tiba muncul ide menarik untuk naskah-naskah berikutnya, saya segera mencatatnya lalu kembali ke kerjaan saat itu. Dengan begitu, selalu ada stock ide  dalam berbagai tahap penyelesaian.

 

  • Mengasah Keterampilan
    Sebagai seorang penulis, saya membuat target menulis harian sebagai rutinitas menulis saya. Target bisa berubah-ubah, kadang 100  kata per hari, kadang satu setengah halaman, kadang lima halaman, tergantung kegiatan lain yang jadi prioritas hari ini.
  • Rajin membaca buku-buku tentang cara menulis yang baik.
  • Kalau senggang, saya suka menganalisis karya penulis lain, lalu membuat catatan-catatan. Misalnya apa yang membuat tulisannya enak dibaca, bagaimana kira-kira caranya riset dan menyusun cerita, dan lain-lain.

 

Jadi sistem menulis saya meliputi tiga komponen, yaitu:

  • mengumpulkan bahan,
  • menulis, dan
  • mengasah keterampilan menulis

Saya membutuhkan ketiganya untuk membentuk fondasi yang membantu mencapai impian saya menghasilkan karya tulis.

 

Cara Menjadi Penulis
Setiap penulis hebat memulai kesuksesannya dengan duduk dan menulis

Semua Penulis Hebat Itu Menulis

Yes, semua penulis hebat yang kita kenal itu menulis, nggak cuma ongkang-ongkang dan “sim salabim”, trus bukunya jadi lalu langsung masuk kategori best seller.

Dulu, saya sering mikir, rasanya semua penulis terkenal yang telah menghasilkan buku-buku best seller itu begitu jauh di luar jangkauan. Mereka tampaknya memiliki kemampuan menulis sejak lahir dan juga dewi keberuntungan. Namun, makin ke sini, saya makin menyadari bahwa mereka nggak seperti itu.

Mereka menjadi penulis-penulis hebat karena percaya bahwa:

Penulis sejati itu menulis, bahkan ketika mereka tidak sedang ingin menulis.

Menulis, memang merupakan sebuah kesenangan. Menulis mungkin juga dianggap sekadar hobi atau kegiatan di waktu luang. Perbedaan orang yang suka menulis dengan orang yang ingin menjadikan menulis sebagai profesi adalah disiplin dan kerja keras, sama seperti profesi lain di bidang apapun.

Kamu nggak akan pernah disebut penulis jika kamu nggak menulis, nggak menulis dengan baik, dan nggak menulis secara konsisten. Ketiganya hanya bisa dilakukan kalau kita memiliki sistem tepat untuk menulis.

Sebuah sistem penulisan tidak hanya membuat tulisan lebih mudah, tapi juga membuat kita menikmatinya. Pada akhirnya, sistem menulis yang kita miliki akan mengubah kita dari penulis wanna-be menjadi penulis sejati.

Salah satu quote favorit saya adalah dari Penulis novel The Call of the Wild, Jack London:

 

You can’t wait for inspiration, you have to go after it with a club.

 

Buat saya, sebuah sistem menulis adalah ladang inspirasi.

Penulis-penulis hebat tidak dilahirkan dengan sekadar talenta menulis. Mereka hebat karena berlatih dan terus meningkatkan diri. Kamu juga bisa melakukannya.

Jadi berhentilah menunggu keajaiban datang dan menyulap  dirimu menjadi penulis yang brilian. Hal itu nggak akan pernah terjadi.

Jika benar-benar ingin menjadi penulis yang hebat, gunakan sistem penulisan.

Rancang sistem penulisan yang sesuai dengan gaya hidupmu. Coba berkali-kali dan sesuaikan hingga berfungsi. Kemudian tuliskan sistem itu, lalu patuhi.

Dan apa pun yang kamu lakukan, jangan menyerah.

Kesuksesan sebagai penulis hebat menantimu

5 Replies to “Sistem Menulis Paling Ideal”

  1. Thanks Astrid, pertama kali menemukan blog mu, membaca satu dua artikel, lalu aku mulai berselancar di setiap tulisanmu. Nyaman banget berlama-lama disini 🙂 keep inspiring ya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.