Sama pentingnya dengan kover buku, blurb dirancang untuk menarik perhatian pembaca dan meyakinkan mereka untuk membeli buku tersebut. Menulis blurb yang tepat tak jarang membutuhkan upaya ekstra lebih daripada menulis buku itu sendiri.
Apa itu Blurb?
Secara sekilas blurb adalah uraian singkat tentang buku yang kamu tulis. Uraian ini lebih ditujukan untuk promosi dan biasa diletakkan di sampul bagian belakang buku. Dengan berkembangnya penerbitan modern, lebih banyak orang membeli buku secara online dibandingkan sebelumnya, maka blurb menjadi lebih penting lagi.
Beberapa orang menyebut blurb sebagai sinopsis, sebagian lagi menyebutnya sebagai deskripsi. Apapun istilahnya, blurb harus mampu membuat seseorang yakin bahwa dia tidak rugi untuk membeli atau membaca bukumu.
Baca juga: Plot, Outline dan Sinposis
Sebagai penulis, terutama yang sudah lama bergelut dalam dunia penulis profesional, kita umumnya tahu bahwa menulis blurb yang menjual itu tidak mudah. Aneh ya, lha wong kamu sendiri yang menulis bukumu, tapi membuat blurb yang menarik kok sulit.
Persoalannya, mengomunikasikan sebuah kisah utuh, lalu menyaringnya lagi ke kalimat-kalimat sederhana sepanjang satu atau dua paragraf itu butuh pemikiran mendalam. Belum lagi ada embel-embel, ‘kalimat harus menjual’, duh! butuh waktu berbulan-bulan untuk menulis sebuah buku dan sekarang kita harus ‘menjualnya’ kepada orang-orang hanya melalui satu atau dua paragraf? – kebayang nggak sih penderitaan penulisnya 🙂
Cuma, sebuah buku tanpa pembaca tidak akan membuat penulis mana pun bahagia, apalagi kita sudah menginvestasikan waktu dan menuangkan semua perasaan dalam proses menulisnya. Jadi, mau nggak mau, penulis memang harus belajar cara menulis blurb yang menarik dan menjual.
Di sini saya berbagi beberapa langkah yang mudah-mudahan dapat membantumu dalam membuat blurb, baik untuk buku fiksi maupun nonfiksi:
Berikan Apa yang Diinginkan Pembaca
Kebanyakan orang tidak pergi ke toko buku (atau mencari buku secara online) tanpa tujuan. Mereka masuk toko buku untuk mencari buku, entah sebagai hiburan atau mencari informasi tentang topik tertentu. Tugas penulis adalah mencari tahu apa motivasi orang-orang mencari sebuah buku, lalu mengaitkan bagaimana bukunya bisa memenuhi kebutuhan mereka. Sebelum menulis, kita pasti sudah melakukan riset, bukan? Nah, berpeganglah pada hasil riset tersebut.
Baca juga: Membuat Judul yang Menarik dan Menjual
Katakanlah, kita seorang instruktur yoga yang ingin menghasilkan uang dengan menjual keahlian tersebut dalam bentuk buku kepada mereka yang tidak bisa datang ke tempat yoga. Kita perlu mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan orang-orang itu. Misalnya, apakah ini buku tersebut tentang yoga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, atau yoga khusus untuk kehamilan?
Apa pun itu, definisikan bagaimana bukumu akan membantu mereka mencapai tujuannya. Apakah bukumu menyediakan teknik pelatihan dan saran nutrisi untuk menjaga kesehatan agar seimbang lahir batin? Nah, beritahu hal tersebut dalam blurb. Tanpanya, calon pembaca mungkin tidak akan paham mengapa mereka harus membeli bukumu, dan bukan buku yang lain saja.
Narasi Konsisten
Inti dari sebuah blurb adalah untuk menarik perhatian. Calon pembaca harus merasa bukumu yakin bahwa inilah buku yang mereka ingin baca. Jika bukumu adalah novel komedi, selipkan sedikit humor dalam blurb, dengan begitu orang-orang (yang memang sedang mencari novel komedi) akan tergelitik dan memutuskan membeli bukumu.
Jika bukumu adalah fiksi fantasi, arahkan blurb agar orang-orang dapat menangkap suasana fantasi yang kamu ciptakan di dalamnya. Tidak perlu memakai bahasa mendakik-dakik, tapi upayakan agar bisa mencapai target pasar tertentu.
Tetap Ringkas
Sebuah blurb sebaiknya ringkas. Jika tempat yang tersedia di sampul bagian belakang adalah 200 kata, cobalah untuk untuk tidak menggunakan semuanya. Buat blurb sesingkat mungkin (idealnya sih 150 kata) tapi tetap memberikan dampak besar. Sajikan konflik utama (pada fiksi) atau gagasan utama (pada nonfiksi) untuk menarik perhatian dan meyakinkan calon pembeli agar membuat keputusan membeli bukumu.
Cari Inspirasi
Plagiarisme itu salah, no debat. Ketika menulis bukumu, gunakan ide dan style seoriginal mungkin. Namun, ketika menulis blurb bukumu, cobalah intip buku-buku best seller lain dalam genre sama. Cari inspirasi dari lima atau sepuluh buku best seller dalam genremu, dan kemudian putuskan pendekatan mana yang cocok dengan buku dan style-mu.
Buku-buku laris itu, penulisnya sudah mengetahui satu atau dua hal menarik yang diinginkan pembacanya, jadi kamu harus belajar dari contoh-contoh para pakar di bidangmu, kapan pun memungkinkan.
Contoh Blurb
Ada banyak contoh blurb bagus, tapi di blog ini, saya pakai blurb dari novel favorit saya ya, judulnya The Girl on the Train karya Paula Hawkins.
Rachel menaiki kereta komuter yang sama setiap pagi. Di pinggiran London, keretanya akan berhenti di sebuah sinyal perlintasan, tepat di depan rumah nomor lima belas. Tempat sepasang suami istri menjalani kehidupan yang tampak bahagia, bahkan nyaris sempurna. Pemandangan ini mengingatkan Rachel pada kehidupannya sendiri yang sebelumnya sempurna.
Pada suatu pagi, Rachel menyaksikan sesuatu yang mengejutkan. Hanya semenit sebelum kereta bergerak, tapi itu pun sudah cukup. Kini pandangannya terhadap pasangan itu pun berubah. Tak dapat menahan rasa penasaran, Rachel melapor ke polisi. Benarkah dia melihat sesuatu atau hanya sekadar khayalan seperti anggapan para polisi? Dalam sekejap, dia terjebak, tidak hanya dalam penyelidikan, tapi juga dalam kehidupan orang-orang yang terlibat. Bisakah dia menemukan kebenarannya?
Apa yang kita dapatkan dari blurb novel tersebut?
Tokoh utama: Rachel. Seorang perempuan yang melakukan rutinitas sama setiap hari.
Konflik utama: Apakah dia dapat mengurai misteri yang melibatkan kehidupannya?
Taruhannya: Apakah Rachel melakukan sesuatu yang mengerikan? Apakah hidupnya akan kembali seperti semula?
Kata kunci genre: mengejutkan, polisi, penyelidikan, terlibat/terjerat.
Blurb dari novel The Girl on The Train bukanlah yang paling ringkas, ada contoh-contoh blurb lain yang jauh lebih ringkas dan padat. Walau begitu, blurb tersebut menjadi pengantar sempurna untuk gaya narasi sebuah buku.
Baca juga: Tips Menulis Cerita Thriller
Tentu saja, ada banyak buku lain dengan blurb yang menarik dan inspiratif. Coba ambil salah satu buku favoritmu dari rak, dan lihat bagaimana blurb-nya membangun karakter, konflik dan taruhannya.
Blurb menjadi salah satu influencer paling berpengaruh dalam penjualan bukumu, dan menulisnya menuntut perhatian, juga sebaiknya menjadi bagian dari rencana pemasaran. Waktu dan upaya yang kamu lakukan untuk menulis dan merevisi blurb setara dengan royalti yang akan kamu terima dari penjualan bukumu. Semakin menarik sebuah blurb, semakin banyak yang beli, semakin banyak royalti yang masuk ke rekeningmu.
Selamat mencoba 🙂
Sudah bertahun-tahun senang baca novel tapi baru tahu.
Oh namanyaa… blurb.
Iya, namanya Blurb. Makasih udah mampir ya 🙂
Ya Alloh dhe. Bermanfaat sekali.bunda baru tahu suka baca novel tapi tidak tau apa itu Blurb. Makasih ya dhe ilmunya bunda jadi tertarik ingin belajar jadi penulis .
Sama-sama. Yuk, belajar jadi penulis, siapa tahu tahun depan bukunya bisa terbit 🙂
Kak, Headline dalam Blurb itu maksudnya apa, ya?
Semacam judul dari sebuah blurb. Headline biasanya terdiri dari 3 kalimat (saya sarankan maksimal 15 kata). Contoh headline (misalnya untuk blurb novel horor):
Mereka membunuh keluarganya. Dia membalas dendam. Kematian mengambil siapapun yang ia inginkan.
Btw, makasih ya sudah mampir dan baca 🙂
Makasi mbak atas infonya tentang Blurlp,pingin menulis,mbak
Sama-sama. Senang sekali kalau Anik bersemangat untuk menulis. Yuk, mulai sekarang supaya tahun depan bukunya bisa terbit 🙂
Senangnya bisa nemu blog nya mbak astris. Salam kenal dari penulis pemula , hehehe
Haloooo! Wah, senang kenalan denganmu juga, Maria Tanjung. Kita sama-sama belajar nulis ya 🙂