“Persahabatan itu lebih sulit dan lebih jarang daripada cinta, jadi kita harus menjaganya secara apa adanya.” ~ Alberto Moravia

Film legendaris “When Harry Met Sally” atau serial TV “Friends” menguatkan keyakinan bahwa persahabatan antara cowok dan cewek itu hampir mustahil, bahwa persahabatan antara cowok dan cewek itu merupakan sebuah periode transisi menuju suatu hubungan romansa. Kenyataannya, di banyak bidang kehidupan, cowok dan cewek dari segala tingkat usia berinteraksi satu sama lain di bawah kondisi yang sama, dan hubungan platonis antara kedua jenis kelamin menjadi suatu hal biasa.

Baca juga: Sahabat jadi cinta atau musuh

Bagi saya (dan mungkin juga bagi banyak orang lain), rasanya hampir tidak mungkin bagi cowok dan cewek itu berteman, sebab ada perbedaan psikologis antara keduanya dan juga karena ketertarikan seksual. Kedua alasan ini rasanya tidak pas dengan syarat-syarat persahabatan. Di sisi lain, banyak juga cowok dan cewek yang berhasil berteman, dan mereka inilah yang berpendapat bahwa persahabatan beda gender itu jauh lebih solid dan langgeng dibandingkan dengan persahabatan sama gender. Mereka yakin setiap orang membawa yang terbaik dari dirinya sendiri dan bahwa perbedaan itu diciptakan.

Novel Januari untuk Ari yang ditulis oleh Oepha Im menggambarkan persahabatan antara cowok dan cewek yang saya maksud di atas. Kedekatan Ari dan Kirei terbangun sejak kecil karena rumah mereka berdekatan, juga karena ada Riyu, kakak lelaki Kirei yang berteman dekat dengan Ari. Semuanya baik-baik saja hingga suatu kecelakaan mengubah keadaan. Kecelakaan itu membuat Ari merasa bertanggung jawab untuk menjaga Kirei hingga dia berusia 18 tahun. Celakanya, sebelum waktunya tiba, perasaan Ari ke Kieri berangsur-angsur berubah. Rasa bersalah membuat Ari mencoba melawan perasaannya, dan menjauhi gadis itu selamanya.

Baca juga: Pengalaman Menulis Novel Kirana

Sebagai pembaca novel karya Oepha Im, saya dihadapkan pada jalan cerita yang mengalir perlahan tapi jelas. Kisah yang dibuat dengan alur mundur ini sempat membuat kening berkerut di awal, mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi antara Ari, Riyu, Kirei, dan Septi di masa lalu. Oepha Im dengan manis menggambarkan pergulatan perasaan kedua tokoh utama, dan kemudian mengakhirinya dengan menarik, meski sedikit tertebak sejak awal. Hanya saja, ini kan bukan kisah misteri yang harus memiliki plot twist, jadi tidak masalah. Fokus utama novel ini adalah pada bagaimana Ari mengatasi perasaannya kepada orang-orang terdekatnya.

Novel dari kategori Teenlit ini bisa kamu baca di Cabaca.id. Ini adalah sebuah platform baca novel digital yang sangat populer di Indonesia, bahkan melebihi Wattpad. Banyak penulis Wattpad memindahkan novelnya ke Cabaca karena sistem kurasi dan editingnya yang mampu menjaga konsistensi dan mutu novel, belum lagi sistem royalti yang diterapkan begitu menguntungkan penulis, terutama bagi mereka yang baru bermain dalam industri ini.

Novel Cabaca

Novel Januari untuk Ari merupakan salah satu novel terbaik yang ada di Cabaca. Kamu bisa menemukan puluhan novel dari berbagai genre di sana. Nah, kalau suka genre thriller, kamu bisa juga baca novel saya di sana, judulnya PESAN. Kalau kamu sudah log in, tinggal ketik judul novel atau nama pena saya, ASTRID SV.

Selamat membaca karya-karya hebat di Cabaca ya! 🙂

2 Replies to “[Resensi Novel] Januari untuk Ari”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.