Ketika sebuah kepercayaan rusak oleh sebuah kebohongan, ada hati yang akan sangat terluka
Kita hanya bisa mencintai orang yang kita percayai
Sebab cinta dibangun atas dasar rasa percaya. Sebagai individu yang rasional, kita hanya mampu mencintai seseorang yang bisa kita percaya. Tanpanya, sebah hubungan bakal lekas berakhir sebelum mata selesai berkedip.
Sebab cinta merupakan refleksi kemampuan kita memercayai orang lain. Kemampuan untuk secara egois memberikan cinta kepada seseorang hanya muncul apabila kita meyakini ada timbal balik. Kita memercayai untuk dipercayai, namun kita hanya mencintai jika memiliki harapan untuk dicintai.
Sebab cinta datang setelah rasa percaya tumbuh. Tanpa rasa percaya, sulit membuka diri pada orang lain.
Sebab cinta tak dapat menyelamatkan kita dari roller coaster emosi. Seringkali, kita dibutakan oleh apa yang ditawarkan oleh cinta, yaitu rasa diterima, dikagumi atau disukai orang lain. Sebaliknya, kepercayaan kerap mengingatkan alasan awal sebuah hubungan dibangun.
Sebab kita telanjur percaya bahwa cinta mengalahkan segalanya. Sebenarnya justru rasa percayalah yang mendorong kita untuk yakin bahwa kita dapat dan akan mengalahkan segala rintangan hidup.
Sebab bukan cinta, melainkan kepercayaan yang membuat kita mampu mencintai lagi. Ketika pada akhirnya kita patah hati, rasa percaya adalah satu-satunya yang mampu mengajak kita menemukan seseorang yang lebih baik di antara tujuh milyar jiwa di bumi.
#28harimenulistentangcinta