Bagaimana cara menggambarkan tokoh dalam novelmu? Saya telah meringkas lima cara yang dapat kamu gunakan. Tiga cara menggambarkan tokoh dari dalam dirinya, dan dua cara menggambarkan tokoh dari luar dirinya. Jika kelimanya digunakan saat menulis novel, kamu akan memiliki tokoh tiga dimensi.
PENGGAMBARAN DARI DALAM TOKOH
Penggambaran sifat tokoh novelmu harus dapat menunjukkan, atau memberi tahu, pembaca mengenai aspek kepribadian dan kehidupan si tokoh. Kamu bisa menggambarkannya lewat interaksi tokoh dengan lingkungan sekitarnya, bahasa tubuhnya, cara berpikirnya, dan lewat dialog. Semua bisa digambarkan dalam satu paragraf.
Lihatlah contohnya berikut. Katakanlah tokoh novel saya bernama Julia. Saya akan menceritakan dan menunjukkan cara berpikir Julia berikut ini:
Menceritakan: Beri tahu pembaca siapa sang tokoh, dan apa yang dia lakukan. Contoh: Julia selalu mengenakan pakaian berbeda setiap hari
Menunjukkan. Gambarkan cara sang tokoh berlaku dan berbicara untuk menunjukkan siapa dia. Contoh:
Julia menggigiti kukunya saat melihat kalender. “Aku benci hari Minggu,” gumamnya. Dia membalik-balik tumpukan pakaian di lemari, memastikan dia punya pakaian yang cocok untuk dikenakan minggu depan. Jeans hitam untuk hari Senin, sudah. Gaun putih untuk Selasa, sudah. Rok merah untuk hari Rabu, sudah.
Berpikir. Gambarkan sang tokoh lewat pikirannya dengan memungkinkan pembaca melihat apa yang ada di balik tindakan dan kata-katanya. Apa yang dipikirkan si tokoh dan bagaimana ia berpikir dapat mengungkapkan banyak hal tentang dirinya. Contoh:
Julia tahu perilakunya gila, tetapi dia tidak bisa menahannya. Dia mencoba mengingat kapan hal ini berawal. Ya, tepat! Tentu saja ini semua salah Reno. Seandainya kekasihnya itu tidak meninggalkan dirinya untuk perempuan lain, Julia tidak akan memulai kebiasaan mengenakan pakaian berbeda-beda warna setiap hari.
PENGGAMBARAN DARI LUAR TOKOH
Penggambaran tokoh menggunakan perilakunya terhadap tokoh lain, dan sikap terhadap dunianya.
Tokoh Lain. Gambarkan karakter tokoh lewat cara dia memperlakukan orang lain, dan cara orang lain memperlakukannya. Tokoh tersebut mungkin diperlakukan dengan rasa segan, hormat atau justru diremehkan. Dia mungkin memperlakukan orang lain dengan kebaikan atau sebaliknya ketidakpedulian. Prasangka, ketakutan, dan keyakinannya juga akan mempengaruhi cara dia memperlakukan orang lain.
Dunia Luar. Gambarkan cara sang tokoh melihat dunia di sekitarnya agar pembaca bisa melihat ke dalam keadaan pikirannya. Karakter yang bahagia bisa melihat daun-daun yang berserakan di tanah sebagai suatu keindahan. Karakter yang sedih mungkin malah tertekan oleh warna daun-daun kering yang hampir mati. Pilihan gambaran dan kata-kata kita dapat menciptakan suasana yang menarik untuk karakter yang berbeda. Cobalah selalu berada di di sudut pandang tokohmu.
Tentu, masih ada banyak cara lain untuk menunjukkan karakter, tapi saya harap tips sederhana ini memberi titik awal yang menciptakan karakter tokoh solid.
Jika ingin belajar cara menulis buku, bergabunglah dengan program Lingua Aksara di Jogjakarta atau mendaftar kursus menulis online kami.