Saya suka berkhayal suatu hari salah satu novel saya akan jadi film layar lebar 🙂
Ya, memang itu merupakan impian hampir semua penulis fiksi, dan di kasus saya tidak pernah terjadi. Tidak ada satu pun novel yang saya tulis jadi film. Mungkin belum saatnya, mungkin juga saya tidak ditakdirkan berkarya seperti itu. Sebab, jalan hidup memang aneh. Saya mintanya novel saya difilmkan, eh kok sama Tuhan, saya malah disuruh menulis skenario film.
Dan begitulah yang terjadi …
Suatu hari, di awal tahun 2023, saya diajak main ke sebuah komunitas film sama teman lama saya. Di sana, saya kenalan dengan Mas Hestu Saputra. Saya cuma tahu dia seorang sutradara film, dan dia cuma tahu saya penah nulis beberapa novel. Cuma, entah gimana, dalam beberapa kali hang out, kami nyambung aja ngobrolin berbagai hal. Saya juga akhirnya kenalan sama keluargaya, dan juga teman-teman filmnya.
Dan suatu hari lagi, di pertengahan tahun 2023, Mas Hestu menelepon saya. Dia menawarkan peluang untuk bergabung sebagai tim penulis film-filmnya. Sebuah peluang yang nggak pernah saya pikirkan bakal ditawarkan oleh sutradara sekelas dia. Jelas nggak saya tolak dong, meski seumur-umur belum pernah benar-benar menulis skenario. Beruntung, saya sudah pernah ambil beberapa kelas dan workshop menulis skenario beberapa waktu lalu, jadi saya lumayan sudah ada bekal dikit-dikitlah.
Kesempatan pertama saya datang ketika Mas Hestu akan membuat film berjudul “Syirik; Danyang Laut Selatan.” Di sini saya beneran dicemplungin sama dia ke gaya kerja industri film. Tekanannya lumayan kuat, dan saya juga harus berpikir cepat membangun adegan demi adegan. Begitu banyak yang saya pelajari saat ditempa Mas Hestu di sini. Semua teori penulisan skenario yang pernah saya pelajari dilebur langsung dengan kenyataan di lapangan. Dan, ternyata, jadi penulis skenario yang dibutuhkan industri film itu adalah yang nggak gampang menyerah dan baper – soalnya revisinya banyaaaaak sekali, hahaha …
But, it was fun! Sangat menyenangkan bisa “magang” langsung sama Mas Hestu. Saya menikmati setiap prosesnya, walaupun harus berdarah-darah menghadapi begitu banyak perubahan adegan. Jujur, saya enggak terlalu pede dengan tulisan saya, tapi Mas Hestu selalu menyemangati dan mendorong saya untuk terus upgrade skill saya sebagai penulis skenario film layar lebar.
Film pertama saya, rilis di bulan Juni, 2025. Dan, saat ini saya masih terus menulis beberapa film lagi bersama Mas Hestu. Salah satunya kemungkinan besar akan tayang akhir tahun 2025, dan saya lumayan deg-degan meskipun sudah nonton preview filmnya 🙂
Jadi, novel saya memang tidak (belum) ada yang jadi film, tapi saya sudah menulis beberapa skenario film layar lebar. Saya kira itu adil, dan saat ini menjadi hal yang baik bagi perjalanan saya sebagai penulis. Kuncinya, terus belajar. Belajar keahlian baru, belajar membangun jejaring, belajar menerima peluang dan tidak menyerah pada tantangan. Dengan semua itu, sebuah impian bisa jadi kenyataan.
“All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them” – Walt Disney. ”